Nyatanya,
alergi-alergi aneh ini benar-benar terjadi dan jumlah penderitanya tak
bisa diremehkan begitu saja. Bisa jadi suatu ketika alergi ini akan
menyerang Anda juga. Oleh karena itu, agar tak penasaran dan bisa
membantu Anda mengantisipasi gejala-gejalanya, simak 6 jenis alergi aneh
yang perlu Anda tahu seperti dikutip dari menshealth, Rabu (8/8/2012) di bawah ini.
1. Alergi bir
Seorang
pria dari Italia (45) dilaporkan kulitnya memerah, bersin-bersin dan
jantungnya berdetak cepat setelah menyeruput segelas bir di pub
langganannya. Selidik punya selidik, ternyata pria ini divonis menderita
alergi bir.
Kisah nyata ini dilaporkan dalam sebuah studi yang
dilakukan sekelompok pakar alergi di Italia. "Biasanya kondisi ini
disebabkan oleh sebuah protein yang disebut LTP dan banyak ditemukan di
dalam barley, bahan utama bir," ungkap salah satu peneliti, Heinz
Decker, Ph.D. yang juga mempelajari alergi alkohol di Johannes Gutenberg
University of Mainz.
Reaksi penderita pun berbeda-beda, mulai dari kulit gatal, mual dan sakit kepala, lanjut Decker.
Menurut FDA, alergi bir (dan wine) sendiri hanya muncul diantara 1 persen populasi AS.
2. Alergi dingin
Setelah
terkena udara atau air dingin, kulit Anda gatal, memerah dan bengkak
(urtikaria). Saat kedinginan, kulit Anda menghasilkan 'mediator kimiawi'
seperti histamine yang menyebabkan pembuluh darah Anda berkontraksi.
Hal ini diungkap sebuah studi dalam New England Journal of Medicine. Sayangnya, hal ini berarti Anda juga alergi terhadap satu atau beberapa jenis bahan kimia tersebut.
Menurut sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Practical Dermatology,
hampir sekitar 2 persen populasi mengidap alergi ini meskipun angkanya
jauh lebih tinggi di daerah tropis atau suhunya sangat rendah.
Kemungkinan
terburuk dari kondisi alergi ini adalah kematian, namun hal itu hanya
terjadi jika Anda sudah mengidap alergi akut dan tetap memutuskan untuk
berenang atau menyelam di kolam yang airnya sangat dingin.
Untuk
mengatasinya, jauhi udara dan air dingin, carilah kehangatan di dalam
ruangan, menggunakan pemanas ruangan atau memakai pakaian yang tebal
serta berselimut dan tunggulah beberapa lama. Hal ini karena pada
sebagian besar penderita, gejala alerginya akan surut dalam beberapa
tahun.
3. Alergi sepatu
Pada penderita,
kontak sepatu dengan kulit menyebabkan kulitnya menjadi gatal, bengkak,
ruam, melepuh atau muncul sensasi terbakar di kulit. Penyebabnya adalah
salah satu jenis resin formaldehida yang disebut PTBP. Biasanya senyawa
ini digunakan dalam berbagai produk pabrikan berbahan kulit.
Merujuk data dari World Allergy Organization, diperkirakan ada 1 dari 500 orang yang menderita alergi ini.
Kemungkinan
terburuk dari alergi ini adalah Anda takkan pernah bisa mengenakan
sepatu, sabuk atau aksesoris lain yang terbuat dari kulit.
Untuk
mengatasinya, setelah melepaskan sepatu, Anda bisa mengelap kulit dengan
kain lembab. Jika cara ini tak membantu, cobalah pengobatan topikal
seperti krim atau losion yang mengandung kortikosteroid seperti Cortaid.
4. Alergi matahari
Berdasarkan
U.S. National Library of Medicine, gejala alergi ini adalah kulit gatal
dan adanya benjolan-benjolan kecil yang muncul 1-4 hari setelah
terpapar sinar matahari. Anda juga bisa menemukan kulit membengkak atau
benjolan datar yang disebut plak.
Penyebabnya adalah radiasi
ultraviolet matahari yang menyebabkan perubahan pada protein kulit Anda
lalu sistem kekebalan melakukan kesalahan identifikasi protein tersebut
dengan menganggapnya sebagai protein yang berbahaya dan menyerangnya.
Sebuah
studi dari St. John's Institute of Dermatology di Inggris mengemukakan
bahwa penderita alergi ini jumlahnya 10 persen dari seluruh populasi di
AS, namun jumlah penderita yang terbanyak ada di negara-negara Eropa
Utara.
Untuk mengatasinya, minumlah antihistamine oral seperti
Claritin atau Benadryl, bisa juga dengan mengoleskan krim kortikosteroid
seperti Cortaid.
5. Alergi uang koin
Anda
baru tahu jika menderita alergi ini setelah menyentuh uang koin,
perhiasan, arloji atau barang-barang tertentu yang terbuat dari logam
nikel lalu muncul ruam, benjolan, gatal serta kulit mengering yang
rasanya seperti terbakar.
Gara-garanya, sistem kekebalan Anda
mengidentifikasi nikel sebagai 'musuh'. Namun para pakar kulit tak
mengetahui mengapa sejumlah orang bisa mengidap alergi terhadap beberapa
jenis unsur logam, yang pasti peneliti menduga kondisi ini bisa saja
menurun dalam keluarga. Kemungkinan terburuknya adalah kulit Anda lecet
dan rasanya sangat menyakitkan.
Alergi ini bisa ditemukan pada 6
persen pria dan 10 persen wanita dalam populasi. Meski begitu, untuk
mengatasinya Anda bisa menggunakan antihistamine atau kortikosteroid
oral seperti Allegra, Zyrtec atau prednisone.
6. Alergi kerang
Kontak
dengan hewan-hewan seperti udang, lobster atau kepiting dapat
menyebabkan gatal-gatal; bibir, tenggorokan dan wajah membengkak; sesak
nafas; diare dan mual. Hal ini karena protein tertentu pada hewan-hewan
itu menyebabkan sistem kekebalan manusia terganggu dan melepaskan
histamine serta senyawa kimia lainnya yang menghasilkan gejala-gejala
alergi.
American College of Allergy, Asthma, and Immunology
(ACAAI) menemukan bahwa penderita alergi ini mencapai 2 persen di
populasi AS.
Kemungkinan terburuknya adalah kematian. Reaksi yang
buruk terhadap alergi ini menyebabkan kondisi yang disebut anaphylaxis
yaitu tenggorokan membengkak dan Anda tak bisa bernafas, pusing hingga
syok lalu ambruk.
Untuk mengatasinya, jauhi hewan-hewan seperti
udang, lobster atau kepiting. Jika Anda menunjukkan gejala alergi,
segera ambil antihistamine oral seperti Claritin atau Benadryl. Namun
jika Anda mengalami kesulitan bernafas atau menelan sesuatu, segera ke
UGD, saran ACAAI.
p/s: pastikan persekitaran tempat tinggal kita bersih supaya kita dapat menikmati hidup ini dengan tenang...
credit to mohroslan@gmail.com
No comments:
Post a Comment